Minggu, 18 Juli 2010

Senin, 19 Juli 2010
Jadi Ajang Pelecehan Seksual, Seorang Bocah Tewas
Belimbur, Puncak Pesta Adat Erau di Tenggarong






Pesta Adat Erau Pelas 7 Benua 2010 di Kota Raja Tenggarong, berakhir Minggu (18/7) kemarin.
Kegiatan selama sepekan itu ditutup dengan upacara Belimbur atau siraman. Tapi sayang, Belimbur yang diikuti ribuan warga itu malah menjadi ajang pelecehan seksual sehingga terjadi sejumlah kericuhan.
"Saya heran juga, apa begitu caranya Belimbur. Kalau mau menyiram orang, terutama perempuan yang disiram saja. Kenapa ini malah dikeroyok seperti itu, disiram beramai-ramai sambil pegang-pegang bagian tubuh orang," ungkap seorang warga asal Samarinda yang mengaku sengaja datang ke Tenggarong, untuk menyaksikan Belimbur.
Dari pantauan Sapos, sejumlah insiden berupa perkelahian nyaris terjadi di beberapa titik di Tenggarong. Dipicu kemarahan lelaki yang merasa tersinggung ketika teman wanitanya disiram sekaligus digerayangi. "Kalau seperti ini kondisinya ya parah. Apalagi air yang disiramkan ke orang lain juga bukan air bersih," tambah warga itu.
Menurut adat, semestinya Belimbur baru dimulai sekitar pukul 12.00 Wita. Pasalnya sebelum acara siraman, harus digelar sejumlah rituan adat. Berupa Ngulur Naga yang dilaksanakan di Keraton atau Museum Mulawarman sejak pukul 08.00 Wita. Dilanjutkan Beumban, Begorok dan Rangga Titi.
Setelah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, H Adji Mohamad Salehoedin II menerima air tuli di Rangga Titi yang diambil dari perairan di Kutai Lama, Kecamatan Anggana, baru dilakukan Belimbur.
"Itu bermakna untuk membersihkan jasmani dan rohani dari pengaruh jahat yang menyertai kehidupan. Paling tidak selama setahun terakhir," kata Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Aji Pangeran Gondo Prawiro.
Tak pelak, situasi di Tenggarong kemarin benar-benar basah kuyup. Apalagi pagi harinya, Tenggarong diguyur hujan cukup deras. Kemudian disusul gerimis berkepanjangan.
Kondisi semakin basah lantaran warga main air sampai pukul 17.00 Wita. Banyak wanita muda yang melintas dengan motor, jadi sasaran siraman brutal. Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol juga macet total.
"Secara umum kegiatan Belimbur tadi, bisa dikatakan cukup aman. Meskipun memang ada beberapa keributan. Termasuk ada seorang anak kecil meninggal karena tertabrak mobil," ujar Kapolres Kukar AKBP Fadjar Abdillah didampingi Kasat Reskrim AKP Ade Permana.(idn)(http://www.sapos.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar